Perang Tahta Banten: Tiga Dinasti Beradu Kekuasaan

Johndancy.co.uk Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada Hari Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Politik, Nasional, News. Catatan Penting Tentang Politik, Nasional, News Perang Tahta Banten Tiga Dinasti Beradu Kekuasaan, Pastikan Anda membaca hingga bagian penutup.

Dalam kontestasi Pilkada Banten 2024, kekuatan dinasti politik menjadi sorotan. Koalisi Banten Maju yang mengusung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah memanfaatkan pengaruh trah Natakusumah di Pandeglang. Sementara itu, PDI Perjuangan dan Golkar mengandalkan popularitas keluarga Airin Rachmi Diany untuk meraih kemenangan.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Banten, Muhlis, mengakui bahwa dinasti politik keluarga Ratu Atut Chosiyah menjadi salah satu modal penting. Namun, ia menekankan bahwa kemenangan tidak hanya bergantung pada satu faktor saja.

Di sisi lain, Koalisi Banten Maju juga didukung oleh Iti Octavia Jayabaya dari Partai Demokrat. Trah Jayabaya ingin mempertahankan kekuasaan politiknya di Lebak melalui Hasbi Asyidiki Jayabaya yang maju sebagai calon Bupati.

Sementara itu, kubu lawan memandang isu dinasti politik sebagai peluang untuk mengalahkan dominasi trah Chasan Sochib. Ketua Dewan Pemimpin Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Banten, Gembong Rudiansyah Sumedi, menilai bahwa isu tersebut justru menguntungkan Koalisi Banten Maju karena masyarakat Banten lebih familiar dengan dinasti politik di kubu lawan.

Andra Soni, calon Gubernur dari Koalisi Banten Maju, menegaskan bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga besar dan berharap masyarakat memilihnya berdasarkan gagasannya. Ia juga mengungkapkan berbagai strategi yang akan digunakan untuk meraih suara, termasuk melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh nasional.

Menurut pengamat politik Lili Romli, daerah yang dikuasai dinasti politik cenderung mengalami pembangunan yang lambat. Hal ini terlihat dari Indeks GINI yang tinggi, IPM yang rendah, dan pengangguran yang tinggi. IlmaHub