• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Mahasiswa RI Berani Hadapi Tantangan Visa Terbatas Demi Impian Studi di Negeri Kanguru

img

Johndancy.co.uk Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Pada Blog Ini mari kita telaah News yang banyak diperbincangkan. Review Artikel Mengenai News Mahasiswa RI Berani Hadapi Tantangan Visa Terbatas Demi Impian Studi di Negeri Kanguru Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Universitas Australia Menarik Mahasiswa Internasional Terbanyak

University of Sydney memimpin penerimaan mahasiswa internasional, diikuti oleh University of Queensland (34%), University of Melbourne (33%), Monash University (31%), dan University of New South Wales (31%).

Kekhawatiran Universitas Besar

Universitas besar khawatir kebijakan pembatasan mahasiswa internasional akan mengarahkan calon mahasiswa ke negara lain. Margaret Sheil, wakil ketua Universities Australia, menyatakan bahwa mahasiswa internasional memilih universitas, bukan negara.

Rencana Pemerintah Australia

Pemerintah Australia berencana membatasi penerimaan mahasiswa internasional menjadi 270.000 pada tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi dugaan penyalahgunaan visa pelajar dan eksploitasi di sektor pendidikan internasional.

Dampak pada Calon Mahasiswa

Manuel Suryawijaya, calon mahasiswa dari Indonesia, merasa cemas dengan rencana pembatasan tersebut. Ia khawatir persaingan masuk universitas akan semakin ketat.

Kekhawatiran Agen Pendidikan

Agen pendidikan di Jakarta, Janto Sugiharto So, khawatir mahasiswa akan memilih negara lain seperti Inggris, Amerika, atau Singapura untuk kuliah. Ia menilai Australia akan kehilangan mahasiswa berkualitas.

Pendidikan Internasional sebagai Ekspor Penting

Pendidikan internasional merupakan salah satu ekspor terbesar Australia, senilai $48 miliar pada tahun 2023. Amerika dan Inggris tidak membatasi jumlah mahasiswa internasional, sehingga menjadi alternatif bagi mahasiswa yang terdampak kebijakan Australia.

Harapan Calon Mahasiswa

Meski ada ketidakpastian, Manuel dan Cindy, calon mahasiswa dari Indonesia, tetap ingin belajar di Australia. Mereka berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan pembatasan tersebut.

Itulah pembahasan komprehensif tentang mahasiswa ri berani hadapi tantangan visa terbatas demi impian studi di negeri kanguru dalam news yang saya sajikan Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - Johndancy.co.uk - John Christopher Dancy
Added Successfully

Type above and press Enter to search.