Israel Klaim 20+ Anggota Hizbullah Tewas Bersama Pemimpin Hassan Nasrallah

Johndancy.co.uk Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Pada Artikel Ini mari kita telusuri Peristiwa, Internasional, News yang sedang hangat diperbincangkan. Ulasan Mendetail Mengenai Peristiwa, Internasional, News Israel Klaim 20 Anggota Hizbullah Tewas Bersama Pemimpin Hassan Nasrallah Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

1.1. Serangan Mematikan: Kematian Hassan Nasrallah dan Dampaknya terhadap Hizbullah
2.1. 20 anggota

Serangan Mematikan: Kematian Hassan Nasrallah dan Dampaknya terhadap Hizbullah

Pada tanggal 29 September 2024, militer Israel mengumumkan bahwa serangan mereka di Beirut telah mengakibatkan kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersama dengan lebih dari 20 anggota lainnya dari kelompok tersebut. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengungkapkan bahwa anggota-anggota yang tewas tersebut berada di markas bawah tanah yang berlokasi di bawah bangunan sipil, di mana mereka mengelola operasi Hizbullah melawan Israel.

Dalam pernyataan tersebut, militer Israel menyebutkan, Lebih dari 20 lainnya dari berbagai tingkatan, yang hadir di markas bawah tanah di Beirut, juga dilenyapkan. Kematian Nasrallah telah dikonfirmasi oleh Hizbullah pada tanggal 28 September, diikuti oleh pengumuman bahwa Ali Karake, komandan tertinggi Hizbullah di Lebanon selatan, juga tewas dalam serangan pada 27 September.

Pernyataan Hizbullah juga menyebutkan bahwa dua orang dekat Nasrallah, Ibrahim Hussein Jazini dan Samir Tawfiq Dib, telah tewas. Karena kedekatan mereka dengannya, mereka memainkan peran penting dalam operasi sehari-hari Hizbullah dan khususnya Nasrallah, tambah pernyataan itu.

Beberapa hari sebelum serangan ini, Israel telah mengalihkan fokus militernya dari Gaza ke Lebanon, menyusul hampir setahun terlibat baku tembak lintas batas dengan Hizbullah. Konflik ini telah mengakibatkan ratusan kematian di Lebanon. Hizbullah sendiri mulai meluncurkan serangan ke arah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutu mereka, Hamas, yang melancarkan serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang di Jalur Gaza.

Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan antara Israel dan Hizbullah, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Kejadian ini menjadi sorotan, terutama dalam konteks konflik yang lebih luas di kawasan, yang melibatkan banyak aktor dan kepentingan yang saling bertentangan.

Dengan kematian Nasrallah, pertanyaan muncul tentang masa depan Hizbullah dan bagaimana organisasi ini akan beradaptasi dengan kehilangan pemimpinnya. Nasrallah dikenal sebagai sosok yang sangat berpengaruh dan memiliki hubungan erat dengan Iran, yang selama ini memberikan dukungan militer kepada Hizbullah. Kini, setelah kehilangan pemimpin mereka, Hizbullah dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan kekuatannya di Lebanon dan kawasan.

Bagi banyak pengamat, perkembangan ini merupakan momen penting yang dapat mempengaruhi dinamika politik dan militer di kawasan. Banyak yang berharap agar konflik ini tidak semakin meluas dan membawa dampak negatif bagi stabilitas Lebanon dan negara-negara tetangga lainnya. Untuk lebih memahami isu-isu yang berkembang, Anda dapat mengunjungi IlmaHub.