• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Industri Manufaktur RI Terkuak Loyo, Moeldoko Bongkar Borok, Pengusaha Bereaksi Keras

img

Johndancy.co.uk Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Dalam Blog Ini mari kita kupas tuntas sejarah Berita. Deskripsi Konten Berita Industri Manufaktur RI Terkuak Loyo Moeldoko Bongkar Borok Pengusaha Bereaksi Keras Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

    Table of Contents

Indonesia telah mengalami deindustrialisasi, sebuah fenomena yang ditandai dengan penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB nasional. Hal ini telah terjadi sejak tahun 2001, ketika kontribusi manufaktur mencapai puncaknya.

Selama 10 tahun pemerintahan, pertumbuhan industri manufaktur selalu di bawah pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, kontribusi manufaktur terus menurun hingga hanya 18,67% pada tahun 2023.

Deindustrialisasi dini ini diperparah oleh transformasi perekonomian yang belum mencapai level mature. Akibatnya, sektor industri pengolahan (manufaktur) tidak lagi menjadi pendorong utama ekonomi Indonesia.

Kondisi ini diperburuk oleh dominasi sektor jasa yang tidak menambah kesejahteraan. Sementara itu, sektor manufaktur terus menurun, sehingga kontribusinya terhadap PDB semakin turun.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, mengungkapkan bahwa kondisi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional saat ini jauh lebih buruk dari yang terungkap ke media.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, juga mengungkapkan hal senada. Ia menyatakan bahwa jumlah pabrik yang tutup atau melakukan efisiensi-PHK lebih banyak dibandingkan dengan pabrik baru yang muncul.

Tanggal: 8 Oktober 2024

Terima kasih telah mengikuti pembahasan industri manufaktur ri terkuak loyo moeldoko bongkar borok pengusaha bereaksi keras dalam berita ini Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Jika kamu peduli semoga artikel lainnya menarik untuk Anda. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Johndancy.co.uk - John Christopher Dancy
Added Successfully

Type above and press Enter to search.