Emotional Incest: Mengungkap Pelecehan Emosional di Balik Relasi Orangtua-Anak yang Sering Terabaikan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4866467/original/063120400_1718689932-IMG-20240618-WA0019.jpg)
Johndancy.co.uk Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Pada Edisi Ini mari kita kupas tuntas sejarah Parenting. Laporan Artikel Seputar Parenting Emotional Incest Mengungkap Pelecehan Emosional di Balik Relasi OrangtuaAnak yang Sering Terabaikan Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.
- 1.1. Emotional incest
Table of Contents
Orangtua sering kali berbagi tentang kesulitan mereka di tempat kerja kepada anak-anak, yang dapat mengakibatkan ketergantungan emosional. Menurut Choosing Therapy, dalam situasi seperti ini, anak-anak diharapkan menjadi sumber dukungan emosional, yang seharusnya adalah tanggung jawab orangtua. Hal ini dapat membuat anak merasa bahwa kebutuhan emosional mereka tidak seprioritas kebutuhan orangtuanya.
Orangtua yang memiliki masalah kepercayaan atau pengalaman pengabaian sering kali beranggapan bahwa anak-anak mereka dapat memberikan rasa aman. Mereka mungkin mengharapkan anak-anak membatasi aktivitas sosial demi memenuhi kebutuhan emosional orangtua. Ini dapat membebani anak-anak dengan tanggung jawab yang seharusnya tidak mereka pikul.
Emotional incest, atau inses emosional, lebih dari sekadar permintaan dukungan sesekali; ini adalah ketergantungan yang mendalam pada anak-anak. Orangtua yang terlibat dalam perilaku ini sering kali tidak mampu memberikan pengasuhan yang dibutuhkan, dan malah membebankan beban hidup mereka kepada anak-anak.
Dalam banyak kasus, orangtua menceritakan masalah pribadi mereka kepada anak, yang bisa mengakibatkan beban emosional yang besar. Keterikatan yang tidak sehat ini dapat membuat anak berperan sebagai pendengar atau bahkan pasangan emosional, sangat tidak sesuai untuk usia mereka.
Orangtua sering kali gagal menghormati ruang pribadi anak, termasuk membaca catatan pribadi atau memeriksa ponsel mereka. Perilaku seperti ini, bersama dengan manipulasi emosional, dapat menyebabkan tekanan psikologis yang berat bagi anak.
Pengaruh dari emotional incest tidak hanya dirasakan selama masa kanak-kanak tetapi dapat berdampak pada hubungan dan perkembangan emosional mereka saat dewasa. Anak-anak yang dipengaruhi mungkin mengalami kesulitan dalam memproses emosi dan cenderung mengabaikan kebutuhan emosional mereka sendiri.
Untuk mengatasi dampak ini, penting bagi orangtua untuk mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan membangun sistem dukungan yang lebih sehat. Terapi dapat menjadi langkah awal bagi anak untuk memahami dan mengatasi efek dari emotional incest, serta untuk membangun hubungan yang lebih sehat di kemudian hari.
Terima kasih telah menyimak emotional incest mengungkap pelecehan emosional di balik relasi orangtuaanak yang sering terabaikan dalam parenting ini sampai akhir Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu tetap optimis menghadapi tantangan dan jaga imunitas. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya