BPA: Kabut Asap Pengaburan Fakta, Pelabelan Bahaya Demi Lindungi Kesehatan

Johndancy.co.uk Hai selamat membaca informasi terbaru. Di Sini saya akan mengupas informasi menarik tentang Plus. Artikel Ini Mengeksplorasi Plus BPA Kabut Asap Pengaburan Fakta Pelabelan Bahaya Demi Lindungi Kesehatan Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

BPOM berinisiatif mengadopsi pelabelan Bebas BPA atau Berpotensi Mengandung BPA pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya potensial BPA. Riant Nugroho, Ketua Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI), menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan dan kesehatan masyarakat, baik di Indonesia maupun negara asal perusahaan AMDK.

Pelabelan BPA bertujuan memberikan informasi yang jelas kepada konsumen tentang kandungan AMDK. Riant menyatakan bahwa kebijakan ini sejalan dengan tren internasional, di mana penggunaan BPA telah dilarang di beberapa negara. Indonesia berupaya mengadopsi kebijakan serupa, namun tidak sampai pada pelarangan.

Hasil pengawasan BPOM menunjukkan bahwa 5% sampel galon baru di sarana produksi dan 8,67% di sarana peredaran mengandung BPA di atas ambang batas aman. Hal ini memicu kekhawatiran akan potensi gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan BPA.

Riant menanggapi polemik yang muncul terkait pelabelan Bebas BPA dan isu lingkungan. Ia menegaskan bahwa isu keberlanjutan tetap penting, namun pengelolaan kemasan bekas perlu diperkuat. Pelabelan BPA bertujuan melindungi kesehatan masyarakat, sementara isu lingkungan dapat diatasi melalui pengelolaan limbah yang efektif.

BPOM berkomitmen melindungi kesehatan masyarakat melalui regulasi yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelabelan BPA merupakan salah satu upaya untuk memastikan keamanan produk AMDK yang dikonsumsi oleh jutaan masyarakat Indonesia.